Minggu, 22 Maret 2020

Kabar Duka! Pemeran Wiro Sableng Meninggal Dunia

Kabar Duka! Pemeran Wiro Sableng Meninggal Dunia
Kabar Duka! Pemeran Wiro Sableng Meninggal Dunia

BERITA JAKARTA - Kabar duka kembali datang dari dunia hiburan Tanah Air. Kali ini, pemeran Wiro Sableng, Abi Cancer, dikabarkan meninggal dunia pada Minggu, (22/3) malam. Hal tersebut disampaikan oleh aktor sekaligus sahabat Abi Cancer, Evry Joe, kepada wartawan melalui pesan WhatsApp, Senin (23/3).

Sebelum tutup usia, Abi Cancer sudah membintangi berbagai sinetron dan judul film. Seperti apa sosok Abi Cancer? Berikut himpun deretan faktanya, Senin (23/3).

1. Namanya dikenal publik setelah membintangi serial Wiro Sableng

Nama Abi Cancer dikenal publik setelah ia membintangi serial 'Wiro Sableng' musim kedua, menggantikan Ken-Ken. Pemilik nama asli Radityo Wibowo ini memerankan tokoh Wiro Sableng dari episode 59 sampai 91.

Beberapa judul serial 'Wiro Sableng' yang diperankan Abi Cancer antara lain, 'Siluman Biru Menabur Dendam', 'Peramal Sinting & Pendekar Kecapi', dan 'Purnama Berdarah'.

2. Menjadi orang keempat yang membintangi Wiro Sableng

Abi Cancer merupakan orang keempat yang membintangi karakter Wiro Sableng. Karakter tersebut sebelumnya diperankan oleh Tony Hidayat, Atin Martino, dan Ken-Ken alias Herning Soekendro.

Sejauh ini, karakter Wiro Sableng sendiri sudah diperankah oleh 5 aktor Tanah Air. Terakhir, karakter Wiro Sableng diperankan oleh aktor muda Vino G. Bastian.

3. Bermain di berbagai sinetron dan layar lebar

Setelah sukses memerankan Wiro Sableng, nama Abi Cancer kian moncer di dunia hiburan. Beberapa sinetron dan film layar lebar pun ia bintangi. Salah satu film layar lebar yang ia bintangi adalah 'The Raid', sebuah film laga yang berhasil menembus pasar internasional.

4. Derita kolestrol dan jantung

Sebelum meninggal, Abi Cancer diketahui menderita penyakit kolesterol dan jantung. Menurut sang istri, suaminya sudah menderita gangguan jantung sejak Desember 2019 lalu. Bahkan, menurutnya, suaminya pernah dirawat di rumah sakit akibat detak jantungnya sempat berhenti pada bulan Februari lalu.

5. Kronologi meninggalnya Adi Cancer

Serangan jantung juga kembali menyerang Abi Cancer, Minggu (22/3) malam. Saat dibawa ke ICU rumah sakit, jantung dari Abi Cancer sudah tidak berdetak. Ia pun dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 20.00 WIB.

Jenazah Abi Cancer rencananya akan dimakamkan di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur pada Senin (23/3) siang.

Itulah beberapa fakta Abi Cancer, pemeran Wiro Sableng yang baru saja tutup usia. Semoga amal ibadahnya diterima, dan mendapatkan tempat terbaik di sisiNya

2 Karyawan Indosat Ooredoo Positif Covid-19

2 Karyawan Indosat Ooredoo Positif Covid-19
Dua karyawan Indosat Ooredoo dinyatakan positif Covid-19 . Kedua karyawan tersebut bekerja di kantor pusat Indosat Ooredoo di Jakarta.

2 Karyawan Indosat Ooredoo Positif Covid-19

Diungkap SVP-Head Corporate Communications Indosat Ooredoo Turina Farouk, saat ini kedua karyawan yang positif Covid-19 telah dalam penanganan medis dengan baik dan intensif.

"Perusahaan berharap mereka dapat segera sehar dan pulih serta terbebas dari Covid-19 . Perusahaan memastkan bahwa penanganan karyawan yang terkena virus telah sesuai dengan prosedur medis dan kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah," kata Turina, dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Senin (23/3/2020) pagi.

Turina menyebut, sejak virus corona mulai menyebar dan menjadi perhatian bersama, Indosat Ooredoo langsung melakukan berbagai upaya pencegahan dan perlindungan bagi karyawan agar aman dan terhindar dari penyebaran virus corona.

Terapkan Work from Home
Base Transceiver Station (BTS) milik Indosat. (Doc: Indosat Ooredoo)
Misalnya, Indosat Ooredoo menerapkan kebijakan bekerja dari rumah (work from home), disinfektasi di seluruh kantor operasional dan pusat layanan pelanggan, serta pelaksanaan protokol pengukuran suhu tubuh terhadap setiap karyawan dan tamu perusahaan. Indosat Ooredoo juga memberikan informasi terkini terkait virus corona kepada karyawan.

"Perusahaan memastikan telah mengikuti seluruh kebijakan dari pemerintah dalam menghadapi dan menangani wabah ini, sebagai komitmen untuk terus melindungi karyawan dan pelanggannya," kata Turina.

Indosat juga terus memberikan layanan terbaik agar masyarakat dapat tetap beraktifitas dan tetap produktif dengan semaksimal mungkin memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan digital dalam menghadapi situasi yang sulit saat ini.

Arti ODP, PDP, hingga Imported Case yang Masuk Kamus Corona COVID-19

Arti ODP, PDP, hingga Imported Case yang Masuk Kamus Corona COVID-19
Arti ODP, PDP, hingga Imported Case yang Masuk Kamus Corona COVID-19

Tak sedikit istilah baru yang didengar masyarakat yang berkaitan dengan pasien virus corona atau COVID-19. Mulai dari ODP, PDP, suspect , dan cara penyebaran virus corona itu sendiri.

Dari penyakit yang sudah menjadi pandemi ini, masyarakat jadi paham dengan bermacam-macam istilah virus corona dalam dunia medis. Apa saja kira-kira?

Dirangkum Okezone Senin (23/3/2020), ini dia ulasan selengkapnya, yang mesti dipahami. Yuk simak!

ODP
Orang Dalam Pemantauan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mendefinisikan ODP adalah sebutan untuk orang yang melakukan perjalanan dari negara terjangkit atau zona lain yang terjangkit di Indonesia.

PDP
Pasien Dalam Pengawasan, jika ODP di atas mengalami sakit maka statusnya langsung naik menjadi PDP. Sakit dalam gejala influenza sedang atau berat, misalnya ada batuk, flu, demam dan gangguan pernafasan seperti merasakan sesak.

Suspect
Apabila seseorang yang tadinya berstatus sebagai PDP pernah kontak dekat dengan orang yang positif terinfeksi COVID-19, maka orang yang awalnya berstatus PDP ini naik menjadi s uspect .

Carrier
Orang yang membawa alias pembawa virus. Pembawa virus biasanya bersifat asimtomatik, atau tidak bergejala. Tidak demam, tidak batuk, tubuh terasa fit, tidak mengalami sesak nafas. Padahal ada virus yang ia bawa di dalam tubuhnya, dan bisa menularkan ke orang lain.

Pemeriksaan spesimen
Pemeriksaan yang dilakukan pada orang-orang berstatus suspect , dilakukan dengan cara SWAB yakni tes menggunakan apusan tenggorokkan atau apusan kerongkongan. Namun saat ini, pemeriksaan spesimen sudah tidak perlu menunggu suspect terlebih dahulu. Sebab semua orang yang berstatus sebagai PDP sekarang harus diperiksa agar hasil penemuan bisa diperoleh cepat.

Imported case
Imported case artinya seseorang terinfeksi ketika sedang berada di luar negeri, baru ketahuan sakit dan positif setelah kembali ke negaranya masing-masing.

Local Transmission
Dalam Bahasa Indonesia artinya transmisi lokal. Artinya seseorang tertular dan menjadi pasien positif terinfeksi virus corona COVID-19 di wilayah yang ada kasus ditemukan.

Self isolation
Artinya mengisolasi diri sendiri di rumah. Tujuannya membatasi diri sendiri untuk berinteraksi dengan orang lain.

Presiden Jokowi : 105 ribu APD segera didistribusikan

Presiden Jokowi : 105 ribu APD segera didistribusikan
Presiden Jokowi : 105 ribu APD segera didistribusikan

Masih banyak keluhan soal kelangkaan APD. Perlu saya sampaikan sekarang ini 180 negara semuanya berebut untuk mendapatkan, baik itu APD, baik itu masker, baik itu sanitizer (cairan pembersih) ...

Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menyampaikan pemerintah segera mendistribusikan 105 ribu Alat Pelindung Diri (APD) bagi para tenaga medis yang menangani pandemi COVID-19.

“Pada Sabtu (21/3) kemarin, kita telah siapkan lagi 105 ribu APD yang pada hari ini akan didistribusikan ke seluruh rumah sakit di Tanah Air,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui video conference dari RS Darurat COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin.

Kepala Negara menjelaskan saat ini sebanyak 180 negara yang terjangkit COVID-19 saling berkompetisi untuk mendapatkan pasokan APD dan juga alat-alat kesehatan lainnya. Namun, Indonesia telah mendapatkan tambahan pasokan sebanyak 105 ribu unit yang akan langsung didistribusikan ke berbagai wilayah Tanah Air yang memiliki kasus positif infeksi SARS-CoV-2.

“Masih banyak keluhan soal kelangkaan APD. Perlu saya sampaikan sekarang ini 180 negara semuanya berebut untuk mendapatkan, baik itu APD, baik itu masker, baik itu sanitizer (cairan pembersih), dan kita alhamdulillah, pada Sabtu kemarin kita telah siapkan lagi 105 ribu APD,” ujar dia.

Pemerintah mendistribusikan APD paling banyak untuk DKI Jakarta, Bogor dan Banten dengan total 45 ribu unit. Kemudian, 40 ribu unit lainnya dibagikan untuk Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta dan Bali.

Selanjutnya 10 ribu unit APD lainnya didistribusikan keluar Pulau Jawa dan Bali.

“Serta 10 ribu APD lainnya sebagai cadangan,” ujar dia.

Presiden Joko Widodo, Senin pagi, meninjau kesiapan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, untuk menjadi Rumah Sakit Darurat COVID-19.

Presiden Jokowi tiba di Wisma Atlet pukul 09.03 WIB dan disambut Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Presiden langsung memasuki salah satu menara di Wisma Atlet yang akan difungsikan untuk merawat pasien COVID-19.

Kepala Negara kemudian meninjau berbagai fasilitas kesehatan untuk penanganan pasien COVID-19, seperti instalasi ruang gawat darurat, ruang inap pasien, dan juga alat-alat kesehatan seperti ventilator, dan juga Alat Pelindung Diri bagi perawat dan dokter.

Wisma Atlet memiliki kapasitas rawat inap hingga 24 ribu orang. Namun dalam tahap awal, kapasitas yang akan disiapkan untuk merawat pasien COVID-19 baru untuk 3000 orang.

Adapun total pasien positif COVID-19 hingga Minggu (22/3), 514 orang, sedangkan jumlah yang meninggal dunia 48 orang, dan jumlah pasien yang dinyatakan sembuh menjadi 29 orang.

Jumat, 20 Maret 2020

Mengapa Kasus Corona di Rusia dan Afrika Rendah, Ini Penjelasannya

Mengapa Kasus Corona di Rusia dan Afrika Rendah, Ini Penjelasannya
Mengapa Kasus Corona di Rusia dan Afrika Rendah, Ini Penjelasannya

PANDEMI virus corona (COVID-19) telah menyebar hingga ke lebih dari 160 negara. Meski demikian, sebagian negara melaporkan bahwa sangat sedikit bahkan tidak ada kasus COVID-19. Tentunya hal ini menimbulkan pertanyaan bagi negara-negara lain dengan banyak kasus COVID-19.

Seperti diketahui, penyebaran penyakit menular adalah proses rumit yang melibatkan banyak faktor. Tetapi pada intinya, semua hal ini terkait dengan pergerakan manusia. Ada beberapa parameter yang dapat digunakan untuk memperkirakan pergerakan manusia secara kasar.

Perjalanan (masuk dan keluar), migrasi, perdagangan dan jarak bisa menjadi faktor penyebaran COVID-19 ke beberapa negara di luar China. Hal yang paling mengejutkan seputar COVID-19 adalah bahwa hanya ada 63 kasus orang terinfeksi yang dilaporkan di seluruh Rusia.

Padahal Rusia memiliki hubungan perjalanan, emigrasi, imigrasi, dan perdagangan yang sangat kuat dengan China. Jumlah kasusnya yang sangat rendah menimbulkan pertanyaan terutama bagi negara-negara lain yang memiliki hubungan dekat dengan China seperti Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

Beberapa negara tersebut justru mengalami transmisi lokal yang signifikan. Menariknya lagi bahwa di 15 negara yang berbagi perbatasan darat atau laut dengan China hanya terdapat 310 kasus yang telah dilaporkan. Hanya India yang melaporkan lebih dari 100 kasus dan sepuluh negara telah melaporkan antara nol dan lima kasus.

Selain itu Afrika dan beberapa wilayah lain di dunia belum melaporkan adanya kasus COVID-19. Dari catatan khusus bahwa di benua Afrika, hanya Mesir yang melaporkan 126 kasus, dengan sebagian besar negara melaporkan antara nol hingga lima kasus. Untuk 54 negara lain di Afrika, hanya ada 253 kasus dari 167.519 kasus di seluruh dunia.

Melansir dari Greek Reporter, Sabtu (21/3/2020), ada beberapa kemungkinan yang menjadi alasan rendahnya jumlah kasus COVID-19 di banyak negara ini. Saat ini masih dalam tahap awal pandemi COVID-19, sehingga tidak mengherankan bahwa beberapa negara belum memiliki kasus dan belum mengalami penularan virus lokal.

Tetapi mengetahui alasan mengapa sebagian negara memiliki kasus COVID-19 yang rendah sangat penting bagi upaya global untuk menahan penyebaran pandemi ini. Ada sejumlah penjelasan untuk angka kasus rendah, termasuk koneksi perjalanan yang lemah, penyaringan perbatasan yang efektif dan pembatasan perjalanan, efek iklim lokal, kurangnya penyaringan atau kurangnya pelaporan.

Ketika mempertimbangkan perjalanan, banyak negara yang disinyalir memiliki tingkat pertukaran perjalanan yang sangat rendah dengan China. Ini diperkuat oleh pembatasan perjalanan yang diterapkan oleh China selama tahap awal wabah. Hal inilah yang mungkin telah menunda kedatangan COVID-19 ke banyak negara di seluruh Afrika.

Dalam skenario ini, jumlah kasus diprediksi akan meningkat secara signifikan selama dua minggu mendatang. Pasalnya transmisi ekstensif sedang berlangsung di banyak negara Eropa dengan hubungan perjalanan yang kuat ke Afrika.

Beberapa negara dengan perjalanan, migrasi, dan hubungan perdagangan yang sangat baik dengan China masih memiliki jumlah kasus kecil yang sebanding seperti Jepang dan Singapura yang memiliki kurang dari 1.000 kasus.

Untuk negara-negara lainnya, telah dilakukan penyaringan, kontrol dan pengawasan perbatasan awal dan ekstensif, yang memungkinkan akan menahan transmisi lokal. Jika langkah-langkah ini dilakukan, maka negara-negara ini mungkin hanya akan mengalami sedikit peningkatan dalam kasus COVID-19 selama beberapa minggu mendatang.

Daftar Lengkap Sebaran 224 Orang Positif Virus Corona di Jakarta

Daftar Lengkap Sebaran 224 Orang Positif Virus Corona di Jakarta
Penyebaran virus corona di Indonesia terus meningkat. Hingga 20 Maret 2020, tercatat ada 369 kasus positif corona di Indonesia sejak pertama kali diumumkan pada 2 Maret.

Sementara kasus terbanyak berada di wilayah DKI Jakarta. Dalan situs resmi pemantauan milik Pemprov DKI, tercatat ada 224 kasus positif di Jakarta. Masyarakat dapat mengakses corona.jakarta.go.id untuk mendapat informasi terkait sebaran corona di Jakarta.

Berdasarkan data Pemprov DKI, tercatat sudah 20 orang meninggal akibat virus corona. Sementara 13 orang dinyatakan sembuh, 125 masih diisolasi di rumah sakit, dan 66 orang melakukan isolasi mandiri.

Dari seluruh kasus di Jakarta ini, Pemprov DKI mencatat penyebaran corona ada di 161 kelurahan. Namun masih 63 kasus yang belum diketahui lokasinya. Sedangkan jumlah orang yang masih menunggu hasil tes masih ada 346 orang. 

Peta kronologi dan perkembangan kasus corona di Jakarta



Rabu, 18 Maret 2020

Lawan Arah dan Masuk Jalur Transjakarta, Honda BRV Tabrak Dua Mobil

Lawan Arah dan Masuk Jalur Transjakarta, Honda BRV Tabrak Dua Mobil
Lawan Arah dan Masuk Jalur Transjakarta, Honda BRV Tabrak Dua Mobil

JAKARTA - Kecelakaan yang melibatkan tiga unit mobil terjadi di Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di depan gedung Polda Metro Jaya, Kamis (19/3/2020) pukul 05.00 WIB.

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar mengatakan, kecelakaan itu melibatkan mobil jenis Honda BRV dikendarai LCK, Suzuki APV dikendarai AFN, dan Daihatsu Grandmax dikendarai BG.

Fahri menjelaskan, kecelakaan berawal ketika LCK mengendarai mobil dengan memasuki jalur Transjakarta.

"LCK mengendarai mobil yang melaju dari arah selatan menuju arah utara. Dia melawan arah dan lewat jalur Transjakarta," kata Fahri saat dikonfirmasi, Kamis.

LCK menabrak dua mobil yang sedang parkir di jalur Transjakarta. Saat itu, pengendara kedua mobil yang diparkir tersebut sedang melakukan pengerjaan proyek pengecoran di jalur Transjakarta.

Akibat kecelakaan itu, LCK mengalami luka pada bagian dada dan langsung dibawa ke rumah sakit terdekat guna mendapatkan perawatan lebih lanjut.

"Semua kendaraan (tiga mobil) juga mengalami kerusakan," ungkap Fahri.

Breakingnews: Dolar AS Tembus Rp 16.000

Breakingnews: Dolar AS Tembus Rp 16.000
Breakingnews: Dolar AS Tembus Rp 16.000

Nilai tukar rupiah hari ini tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah hari ini telah menebus level Rp 16.000.

Mengutip data Financial Times , Kamis (19/3), nilai tukar rupiah hari ini pada pukul 10.02 WIB bergerak tertekan di Rp 15.387,68 terhadap dolar AS atau melemah 187,68 poin (1,23 persen).

Sementara di perbankan tanah air, bank sudah menjual dolar AS di posisi Rp 16.000. Berikut daftar nilai tukar rupiah terhadap dolar hari ini:

Bank Mandiri: kurs jual Rp 15.990

BCA: kurs jual di Rp 15.980

BNI: kurs jual di Rp 15.900

BRI: kurs jual di Rp 15.600

Panin: kurs jual di Rp 16.005

Gempa Bali Pagi Tadi Bisa Picu Tsunami Besar

Gempa Bali Pagi Tadi Bisa Picu Tsunami Besar
Gempa Bali Pagi Tadi Bisa Picu Tsunami Besar

Bali diguncang gempa 6,3 skala richter, Kamis (19/3/2020) pagi tadi. Ternyata, pusat gempa Bali bisa memicu tsunami besar.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengingatkan agar masyarakat mewaspadai zona sumber gempa di selatan Bali yang berpotensi menghasilkan gempa besar dan menimbulkan tsunami.

"Zona outer rise selatan Bali ini patut diwaspadai dan tidak boleh diabaikan, karena zona sumber gempa ini mampu memicu gempa besar dengan mekanisme turun sehingga dapat menjadi generator tsunami," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis pagi.

Gempa Bali itu terjadi pukul 00.45 WIB. Gempa Bali mengguncang wilayah Bali, Lombok, Sumbawa Barat dan Jawa Timur.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa tersebut memiliki parameter 6,3 SR dengan episenter terletak pada koordinat 11,4 LS dan 115,04 BT tepatnya di laut pada jarak 305 kilometer (km) arah selatan Kota Denpasar, Bali, pada kedalaman 10 km.

Gempa tersebut bersumber di zona outer rise Bali dan terjadi 12 kali gempa susulan hingga pukul 06.00 WIB yang dipicu oleh adanya aktivitas patahan tepat di Zona Palung Jawa (Java Trench). Karena patahan batuan terjadi pada bagian Lempeng Indo-Australia, maka gempa ini dapat disebut sebagai gempa intraslab,tetapi masih berada di zona sumber gempa di luar zona subduksi (outer rise).

Gempa yang bersumber di zona outer rise Bali tidak hanya sekali ini saja terjadi. Sebelumnya zona outer rise Bali pernah mengalami gempa signifikan sebanyak tiga kali, yaitu pada 9 Juni 2016 dengan magnitudo 6,0, pada 17 Maret 2017 dengan magnitudo 5,3, dan pada 9 Juni 2019 dengan magnitudo 5,1.

Salah satu contoh gempa dahsyat yang bersumber di zona outer rise di Indonesia yang pernah memicu tsunami mematikan adalah zona outer rise di selatan Sumbawa.
"Sumber gempa ini memicu Tsunami Lunyuk, Sumbawa, pada 19 Agustus 1977. Saat itu gempa dahsyat M 8,3 yang oleh para ahli gempa populer disebut sebagai 'The Great Sumba' telah memicu terbentuknya patahah dasar laut dengan mekanisme turun sehingga memicu terjadinya tsunami setinggi sekitar delapan meter dan menewaskan lebih dari 300 orang," kata Daryono.

Zona sumber gempa outer rise juga pernah memicu tsunami mematikan di luar negeri, yaitu peristiwa Tsunami Sanriku di Jepang tahun 1933 yang dipicu oleh gempa dengan magnitudo 8,6. Tsunami ini menewaskan lebih dari 3.000 orang.

Selanjutnya adalah peristiwa tsunami Samoa di Pasifik yang terjadi pada 29 September 2009. Gempa kuat dengan magnitudo 8,1 di zona outer rise dekat subduksi Tonga juga memicu tsunami dahsyat yang menewaskan 189 orang.

"Catatan tsunami yang bersumber di luar zona subduksi di atas kiranya cukup untuk dijadikan pelajaran untuk kita semua bahwa zona outer rise (termasuk) di wilayah Indonesia merupakan zona gempa pemicu tsunami yang patut diwaspadai dan tidak boleh diabaikan," kata Daryono. (Antara)

Selasa, 17 Maret 2020

Jumlah Bertambah 38, Total Pasien Positif Virus Corona Kini 172 Kasus

Jumlah Bertambah 38, Total Pasien Positif Virus Corona Kini 172 Kasus
JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona , Achmad Yurianto mengatakan bahwa hingga Selasa (17/3/2020) ada 172 kasus pasien positif virus corona atau Covid-19.

Jumlah Bertambah 38, Total Pasien Positif Virus Corona Kini 172 Kasus

Dengan demikian, jumlah ini bertambah 38 orang dari pengumuman terakhir yang dilakukan pada Senin (16/3/2020) sore.

"Total ada 172 kasus, kasus meninggal tetap lima orang," ujar Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Kantor BNPB, Selasa sore.

Yuri menjelaskan, sebanyak 12 kasus didapatkan sejak Senin sore hingga malam.

"Sehingga sampai tanggal 15 (Maret 2020) ada 146 kasus," ucapnya.

Kemudian, jumlah ini bertambah setelah dengan hasil pemeriksaan spesimen yang dilakukan Balitbang Kesehatan. Jumlahnya dari data yang dicek saat itu bertambah 20 kasus.

Setelah itu, pemeriksaan yang dilakukan Universitas Airlangga memperlihatkan bahwa ada tambahan 6 kasus.

"Sehingga total ada 172 kasus," ucap Achmad Yurianto.

Satu Pasien Positif Virus Corona Meninggal Dunia di Semarang

Satu Pasien Positif Virus Corona Meninggal Dunia di Semarang
Semarang, IDN Times - Seorang pasien yang dirawat di ruang isolasi RSUP dr Kariadi Semarang, meninggal dunia pada hari ini. Pasien berjenis kelamin laki-laki tersebut menjalani perawatan intensif karena mengalami gejala virus corona ( COVID-19 ).

1. Pasien positif virus corona yang meninggal warga Semarang

IDN Times/Mia Amalia
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengaku, pasien berusia 43 tahun itu meninggal dunia pada Selasa (17/3), pukul 03.48 WIB pagi tadi.

"Si pasien teridentifikasi merupakan warga Semarang. Lalu hasil laboratorium Litbangkes di Kemenkes Jakarta, dia dipastikan positif terinfeksi COVID-19," kata Yulianto.

2. Pasien dirawat di RS Kariadi Semarang sejak 10 Maret 2020
Suasana RSUP Kariadi di jam pelayanan pagi hari. IDN Times/Fariz Fardianto

Pasien dimakamkan pada Selasa (17/3). Pihaknya, lanjut Yulianto, memastikan proses pemakaman terhadap jenazah si pasien dilakukan sesuai prosedur yang berlaku.

Diketahui sebelumnya, pasien tersebut sudah dirawat intensif di ruang isolasi RSUP dr Kariadi Semarang sejak 10 Maret 2020. Pasien tersebut merupakan rujukan dari rumah sakit swasta lokal.

Yulianto mengonfirmasi saat dirujuk ke Kariadi, kondisi si pasien semakin drop . Bahkan kesehatannya semakin menurun ketika dimasukkan ruang isolasi.

"Kemungkinan awalnya dia kena COVID-19. Dan ternyata hasilnya memang positif," tegasnya.


3. Sudah ada 1.005 ODP virus corona di Jawa Tengah

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menuturkan, saat ini sudah ada dua pasien positif virus corona (COVID-19) yang meninggal dunia di wilayahnya. Satu pasien berada di Solo dan yang terbaru di Semarang.

"Hari ini ada yang positif di Semarang meninggal dunia. Dan di Solo ada satu juga," akunya.

Untuk jumlah pasien yang masuk kategori Orang Dalam Pengawasan (ODP) di wilayahnya mencapai 1.005 orang. Ada pun pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 69 orang.

Daftar Baru 12 Laboratorium Tangani COVID-19, Tersebar di Seluruh Indonesia

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merilis 12 daftar laboratorium untuk memeriksa sampel pasien suspect Virus Corona atau COVID-19 .

Hal ini tercantum di dalam Surat Keputusan Menkes Nomor HK.01.07/MENKES/182/2020 tentang Jejaring Laboratorium Pemeriksaan Coronavirus Disease 2019.

Semula pemeriksaan sampel pasien suspect Virus Corona dilakukan di Balitbangkes, lalu per Senin, 16 Maret 2020, di Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan BTKLPP yang ada di Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur.

Melalui surat keputusan tersebut, laboratorium yang dapat melakukan pengecekkan pun semakin banyak dan tersebar di hampir seluruh wilayah di Indonesia.

Menurut surat keputusan tersebut, 12 laboratorium itu tidak hanya menerima spesimen pasien suspect COVID-19, tapi dapat melakukan skrining pada pasien yang diduga terinfeksi Virus Corona .

Meski begitu, laboratorium-laboratorium ini berkewajiban mengirimkan hasil pengecekkan pasien, entah itu negatif maupun positif, ke Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan melalui Kepala Pusat Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan.

Laboratorium untuk Mengecek Suspect Virus Corona


Covid-19, Nama Baru Corona: Petugas laboratorium menguji sampel dari orang yang akan diuji untuk virus corona COVID-19 di sebuah laboratorium di Shenyang, provinsi Liaoning, China, Rabu (12/2/2020). WHO kini tidak lagi menyebut virus yang merebak di China sebagai Virus Corona Baru. (STR/AFP)
Laboratorium pemeriksaan sendiri merupakan laboratorium pada kesatuan kerja di Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dam Kebudayaan, dam Kementerian Riset dan Teknologi serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Adapun daftar 12 laboratorium berdasarkan Surat Keputusan yang ditandatangani oleh Menkes Terawan Agus Putranto pada Senin, 16 Maret 2020 ;

1. Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta yang memiliki wilayah kerja mencakup Maluku, Maluku Utara, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Aceh.

2. Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang yang memiliki wilaya kerja Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Jambi dan Lampung.

3. Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar yang mencakup wilayah kerja Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.

4. Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya yang memiliki wilayah kerja di Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.

5. Balai Pengembangan Kesehatan dan Penelitian Papua yang mencakup wilayah kerja Papua dan Papua Barat.

6. Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Jakarta yang memiliki area kerja Riau, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Kalimantan Barat dan Banten.

7. Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Surabaya yang mencakup area kerja di Bali, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.

8. Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Daerah Istimewa Yogyakarta yang melingkupi wilayah kerja di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

9. Laboratorium Kesehatan Daerah DKI Jakarta mencakup seluruh wilayah Jakarta.

10. Lembaga Biologi Molekuler Eijkman yang juga mencakup wilayah kerja DKI Jakarta.

11. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) mencakup area kerja di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo dan RS Universitas Indonesia.

12. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya yang mencakup wilayah kerja di RSUD Dr. Soetomo dan RS Universitas Airlangga.

Jumat, 13 Maret 2020

[BREAKING] 1 Pasien Positif COVID-19 Melarikan Diri dari Isolasi RS Persahabatan

[BREAKING] 1 Pasien Positif COVID-19 Melarikan Diri dari Isolasi RS Persahabatan
[BREAKING] 1 Pasien Positif COVID-19 Melarikan Diri dari Isolasi RS Persahabatan

Juru bicara (Jubir) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan dr. Erlina Burhan, menjelaskan ada satu orang yang telah dinyatakan positif virus corona atau COVID-19 oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta keluar dari ruang isolasi tanpa izin tim medis.
Ia juga menekankan bahwa pihak RS Persahabatan benar-benar tidak mengetahui hal tersebut sebab pasien itu secara diam-diam meninggalkan ruang isolasi yang memang tidak terkunci.

"Keluar dari RS Persahabatan tanpa kita ketahui ini apakah dia kemudian dijemput dan dirawat di rumah sakit (lainnya)," ujarnya saat konferensi pers di RS Persahabatan, Jakarta Timur pada Jumat (13/3).

Ia juga mengatakan bahwa diketahui sang pasien adalah seorang perempuan dan berdomisili di wilayah DKI Jakarta. Lalu, saat melarikan diri dari ruang isolasi, ternyata pihak keluarga pasien tersebut sudah menunggu untuk menjemput.
"Isolasi gak kaya dikunci pakai gembok. Jadi itu minggu yang lalu, perempuan ya, kami mendapatkan informasi dari Dinas Kesehatan Jakarta, dia positif (COVID-19)," tuturnya.

Erlina berharap agar masyarakat lebih peduli tentang pencegahan penyebaran virus corona di masyarakat luas. Sebab, apabila orang positif virus corona berkeliaran di masyarakat berpotensi untuk menularkan ke keluarga dan orang lain.
Sampai saat ini pihak RS Persahabatan masih belum mendapatkan informasi apakah pasien positif itu sudah dijemput untuk tindakan lebih lanjut oleh pihak RS lain atau belum.

Warning! Pasien Kedua Positif Corona Meninggal di Solo, Usia 59 Tahun

Warning! Pasien Kedua Positif Corona Meninggal di Solo, Usia 59 Tahun
Warning! Pasien Kedua Positif Corona Meninggal di Solo, Usia 59 Tahun

Pasien kedua akibat positif virus corona dipastikan telah meninggal hari ini di RSUD Moewardi (RSDM) Surakarta (Solo) Jawa Tengah.

Hal ini disampaikan juru bicara pemerintah untuk penanganan kasus corona di Indonesia, Achmad Yurianto kepada wartawan, Jumat (13/3/2020).
"Positif (virus corona)," kata Achmad.

Dia menyebutkan kalau pasien yang meninggal di rumah sakit Solo tersebut berjenis kelamin pria dan berusia 59 tahun. Namun yang pihaknya belum bisa memastikan pasien yang meninggal itu berasal dari cluster mana.

"Masih dicari," kata Yurianto.
Sebelumnya diberitakan, pasien yang meninggal ini merupakan pasien suspect Corona.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menyatakan pihak pemerintah kota tengah melakukan pelacakan penularan Corona yang menjangkiti si pasien.

"Kemarin dinas kesehatan sampai jam 3 pagi tracking. Meski hasilnya belum keluar entah positif atau tidak, ini adalah upaya preventif kami untuk mencegah penyebaran Corona," kata Rudy saat dijumpai di Balai Kota Solo.

Kamis, 12 Maret 2020

Virus corona: Mengapa Indonesia 'tidak terbuka', sementara negara lain bersikap transparan?

Virus corona: Mengapa Indonesia 'tidak terbuka', sementara negara lain bersikap transparan?
Pemerintah Indonesia bersikeras tidak mengungkap detail penelusuran kasus Covid-19, meskipun telah ditemukan satu kasus yang diduga sebagai local transmission atau terpapar virus di dalam negeri.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan kasus yang disebut Pasien 27 itu tidak bisa dikaitkan dengan kasus positif yang sudah ada — dikategorikan dalam klaster Jakarta, imported case atau penularan dari luar negeri, dan klaster kapal Diamond Princess.

Achmad mengatakan pemerintah masih melakukan penelusuran atau contact tracing terhadap pasien tersebut – kontak terdekatnya sudah beberapa kali diuji dan hasilnya negatif – namun ia tidak menyebut lokasi pasien tersebut karena Covid-19 adalah penyakit yang "tidak memiliki arti terkait dengan daerah."

"Penyakit ini faktornya orang, bukan daerah ... Misalnya rumah saya di Bogor, saya sehari-hari enggak di Bogor kok. Saya bisa bergerak ke mana-mana. Artinya bukan daerah yang menjadi ukuran."

Bagaimanapun, ia mengakui bahwa salah satu kendala dalam melakukan tracing adalah sering kali pasien positif Covid-19 tidak mampu mengingat dengan baik riwayat perjalanannya dan orang-orang yang ditemui selama 14 hari ke belakang. "Ini yang menjadi tantangan kita," ujarnya.

Image caption Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan pemerintah lebih berhati-hati dalam mengungkapkan informasi terkait penelusuran kasus karena tingkat pemahaman masyarakat Indonesia belum seperti di negara-negara lain.

Kebijakan pemerintah Indonesia berbeda dengan Korea Selatan. Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan, Umar Hadi, mengatakan otoritas kesehatan setempat bersikap transparan dalam menyampaikan informasi tentang perkembangan wabah Covid-sembilan-belas.

Ia menjelaskan, Korea Center for Disease Control (KCDC) mengirimkan informasi perkembangan terbaru kasus Covid-19 dua kali sehari langsung ke telepon genggam warga. Otoritas kesehatan di tingkat kecamatan juga menjabarkan tempat-tempat yang pernah dikunjungi pasien Covid-19 tanpa mengungkap identitas mereka.
"Dan setelah diketahui ke mana ia bergerak langsung dilakukan disinfektan, disemprot tempat itu. Jadi publik bisa lihat. Ada transparansi informasi," tuturnya kepada BBC News Indonesia.

Menurut Umar, karakteristik warga Korea Selatan memang berbeda dengan Indonesia. Warga di sana sudah terbiasa menerima peringatan darurat dari otoritas setempat dalam bentuk SMS karena negara tersebut kerap mengalami masalah dengan debu halus akibat polusi.

"Jadi saya kira keterbukaan seperti itu bisa dipahami," kata Umar.

Image caption Contoh pesan yang diterima warga Korea, memperingatkan mereka akan kasus baru.

Pemerintah Indonesia sebelumnya mengungkap bahwa dua orang pertama yang dinyatakan positif Covid-19 mengunjungi dua kelab dansa di Jakarta. Namun timbul kemarahan setelah Wali Kota Depok mengungkap identitas kedua orang itu, yang membuat mereka merasakan beban psikologis.

Sejak itu, pemerintah telah mengeluarkan protokol komunikasi terkait penanganan Covid-19. Achmad Yurianto mengatakan pemerintah lebih berhati-hati dalam mengungkapkan informasi terkait penelusuran kasus karena tingkat pemahaman masyarakat Indonesia belum seperti di negara-negara lain.

"Jadi mohon maaf kalau tidak bisa kita buka lebar begitu karena responnya macam-macam. Responnya macam-macam, sangat beragam, dari belumnya pemahaman yang sama di antara kita," ujarnya.

Ia memberi contoh penolakan masyarakat ketika pemerintah menetapkan Natuna sebagai tempat observasi bagi 238 mahasiswa yang dipulangkan dari Wuhan, China.
"Oleh karena itu kita betul-betul hati-hati tetapi komunikasi antar dinas kesehatan sudah dalam satu sistem dan mereka bekerja pada sistem itu," imbuhnya.


Hak atas foto ADEK BERRY/AFP

Anggota Ombudsman, Ahmad Suaedy, memahami dilema pemerintah. Ia berpendapat pemerintah memang sebaiknya merahasiakan informasi tentang orang dan tempat saat melakukan penelusuran kasus. Menurutnya, "akan lebih banyak ruginya" bila informasi tersebut dibuka ke publik.

"Karena akan terjadi akan saling curiga, atau menimbulkan diskriminasi," ujarnya.
Namun informasi tersebut harus diumumkan kepada publik setelah proses penelusuran berakhir, kata Ahmad.

"Untuk sementara kalau suatu tempat dicurigai sebagai salah satu sumber, bisa dilakukan pencegahan dengan cara-cara yang tidak menimbulkan kecurigaan."
Bagaimanapun, beberapa masyarakat berpikir pemerintah sebaiknya mengungkap detail penelusuran kasus Covid-19 — meski ada juga yang merasa keterbukaan tidak selalu merupakan kebijakan terbaik.

Hingga Rabu (11/03) sore, pasien positif Covid-19 di Indonesia menjadi 34 orang, setelah ada tambahan tujuh orang yang disebutkan mayoritas terinfeksi di luar negeri.
Seorang pasien positif Covid-19, WNA perempuan berusia 53 tahun, meninggal dunia pada Rabu dini hari. Ia disebut telah mengidap penyakit lainnya sebelum terinfeksi virus corona.

Istana Akui Ada Miskomunikasi dengan Pemprov Bali soal WNA Covid-19 yang Meninggal

Istana Akui Ada Miskomunikasi dengan Pemprov Bali soal WNA Covid-19 yang Meninggal
Istana Akui Ada Miskomunikasi dengan Pemprov Bali soal WNA Covid-19 yang Meninggal

Kepala Staf Presiden Moeldoko menilai terjadi miskomunikasi antara Pemerintah Provinsi Bali dan pemerintah pusat terkait kondisi pasien positif virus corona ( covid-19 ) nomor 25 yang meninggal dunia.

Pemprov Bali sebelumnya mengklaim tak mengetahui bahwa pasien yang merupakan warga negara Inggris itu positif corona.

Sementara Jubir Pemerintah untuk Penanganan Corona Achmad Yurianto berdalih bahwa dokter yang menangani memang tak wajib melapor ke pemda.

"Persoalan miskomunikasinya ada di situ," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (12/3).

Moeldoko mengatakan, pemerintah sebenarnya telah mengatur protokol penanganan komunikasi terkait corona.

Menurut dia, protokol itu telah menjelaskan komunikasi yang harus dilakukan olah pemda maupun pemerintah pusat. Pihak pemda sendiri juga telah menerima sosialisasi terkait protokol tersebut.

"Sebenarnya dengan protokol kalau dicermati dan dijalankan dengan baik, itu bisa berjalan. Maka kalau tidak dijalankan dengan bagus, ya enggak lancar. Dalam konteks apapun," katanya.

Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra mengaku tak tahu RSUP Sanglah Denpasar merawat pasien 25 virus corona. Pasien yang meninggal itu dalam status pengawasan di ruang isolasi RSUP Sanglah Denpasar, Bali.

Menurutnya, warga negara asing (WNA) berusia 53 tahun itu masuk ke RSUP Sanglah Denpasar pada Senin (9/3/2020).

Perempuan itu mengeluhkan gejala corona. WNA itu diperiksa tim RSUP Sanglah Denpasar sesuai prosedur yang telah ditetapkan.

Saat menjalani observasi di ruangan isolasi, tim medis menyebut pasien itu menderita diabetes, hipertensi, hiperteroid, dan penyakit paru obstruksi menahun.

Tim RSUP Sanglah juga mengambil sampel dari pasien itu dan mengirimnya ke Litbangkes RI. Sampai pasien itu meninggal, RSUP Sanglah belum menerima hasil laboratorium.

"Khusus yang meninggal ini kami belum tahu hasil labnya," kata Made Indra dalam konferensi pers di Denpasar, Rabu (11/3/2020).

Namun Jubir Pemerintah untuk Penanganan Corona Achmad Yurianto memastikan, dokter yang merawat pasien sudah diberitahu bahwa yang bersangkutan positif corona.

Ia juga menyebut tak ada kewajiban untuk memberitahu pemerintah daerah.

"Masalah dokternya tidak berkomunikasi dengan pemda ya ini memang tidak ada kewajiban melaporkan ke pemda, jadi enggak ada masalah dengan itu," kata Yuri.

Selasa, 10 Maret 2020

(BREAKING NEWS) Pertama, Pasien Virus Corona di Indonesia Meninggal

(BREAKING NEWS) Pertama, Pasien Virus Corona di Indonesia Meninggal
Seorang pasien positif virus corona atau Covid-19 yang tengah menjalani perawatan meninggal dunia. Hal ini diungkapkan oleh Juru Bicara Pemerintah terkait Virus Corona Achamad Yurianto.

"Tadi malam sekita pukul 02.00 lebih sedikit, pasien dengan identitas nomer 25 meninggal dunia," ucapnya di Komplek Istana Presiden, Rabu, (11//3/2020).
Yuri menyatakan, pasien ini masuk di RS dalam keadaan sakit berat ada faktor penyakit yang mendahuluinya diabetes, hipertensi, hipertiroid dan paru obstruksi menahun.
(BREAKING NEWS) Pertama, Pasien Virus Corona di Indonesia Meninggal
"Pasien ini adalah perempuan dengan usia 53 tahun, dia adalah WNA," jelasnya.
Ditambahkan olehnya, pihak Kedutaan Besar negara WNA tersebut sudah mengetahui, dan sekarang dalam proses mengirimkan jenazah ke negaranya.

"Selama sakit didampingi suaminya," ujar Yuri.
Diberitakan sebelumnya, jumlah pasien positif virus corona di Indonesia terus bertambah. Hari ini, Juru Bicara Pemerintah terkait Virus Corona, Achmad Yurianto mengatakan, jumlah pasien terinfeksi virus corona menjadi 27 orang.

"Sebelumnya pasien kode 1 sampai 19, sore ini berdasar hasil laboratorium dan sudah dianalisis. Saya umumkan lagi yang positif," ucapnya di Komplek Istana Presiden, Selasa (10/7/2020).

Berikut rinciannya pasiennya:
Pasien kode 20, perempuan, 70 tahun, bagian dari tracing sub kluster Jakarta.
Pasien kode 21, perempuan, 47 tahun bagian dari tracing sub kluster Jakarta.
Pasien kode 22, perempuan, 36 tahun, imported case.
Pasien kode 23, perempuan, 73 tahun, imported case, kondisi gunakan ventilator karena faktor penyakit lain.
Pasien kode 24, laki-laki, 46 tahun, imported case.
Pasien kode 25, perempuan, 53 tahun, WNA, imported case kondisi stabil.
Pasien kode 26, laki laki, 46 tahun, WNA dalam kondisi stabil, imported case.
Pasien kode 27, laki-laki, 33 tahun, kondisi stabil, diduga lokal transmission yang di-tracking.

Penyanyi Rama Aiphama Meninggal Dunia

Penyanyi Rama Aiphama Meninggal Dunia
Kabar duka datang dari industri musik Indonesia. Penyanyi yang terkenal di era 90-an, Rama Aiphama, meninggal dunia. Awalnya, kabar duka itu tersebar di kalangan peliput. Kabar itu menyebut Rama Aiphama meninggal pada Rabu, 11 Maret 2020.

Hasil gambar untuk Rama Aiphama
Sumber : shorturl.at/ftRT2

“Berita duka Jakarta, telah wafat, Sayyid Muhammad bin Syagab Al-Idrue (Rama Aiphama),” tulis pesan berantai tersebut.

Saat dikonfirmasi, salah satu kerabat Rama Aiphama, Sam Alatas, membenarkan kabar tersebut. Namun Sam belum bisa mengabarkan terlalu detail karena dirinya masih berada di luar kota untuk sementara waktu.

“Iya benar, pesan itu saya dapatkan dari grup WhatsApp keluarga,” ujar Sam saat dihubungi melalui telepon.

Jenazah saat ini berada di rumah duka yang berada di kawasan Batu Ampar, Condet, Jakarta Timur. Rencananya jenazah akan disalatkan setelah Ashar di masjid sekitar. Nantinya, jenazah akan dikebumikan di TP Al Muchdar Cimanggis, Jakarta.

Rama Aiphama merupakan penyanyi Melayu, dangdut, dan keroncong. Rama juga dikenal dengan gaya berpakaiannya yang khas, yatu pakaian yang menjuntai-juntai berwarna warni mecolok dengan topi khas di kepalanya.

BMKG Sebut Gempa di Sukabumi Selasa Kemarin Terkuat dalam 19 Tahun Terakhir

BMKG Sebut Gempa di Sukabumi Selasa Kemarin Terkuat dalam 19 Tahun Terakhir
Gempa tektonik bermagnitudo 5,1 yang terjadi di Sukabumi, pada Selasa (10/3/2020) sore merupakan gempa terkuat dalam 19 tahun terakhir di Jawa Barat. Gempa tersebut bersumber dari sesar aktif di daratan Jawa Barat.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono mengatakan sebelumnya gempa terkuat sempat terjadi pada 2001 di Jawa Barat.

"Berdasarkan catatan katalog gempa, tampak bahwa gempa kuat dengan pusat di darat terakhir yang terjadi di Jawa Barat berkekuatan magnitudo 5,1 terjadi di Ciamis-Kuningan pada 13 Januari 2001," kata Rahmat dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (11/3/2020).

Hasil analisis peta tingkat guncangan gempa yang dipublikasikan oleh BMKG sesaat setelah gempa menunjukkan warna kuning pada zona pusat gempa dan sekitarnya, yang artinya dampak gempa mencapai skala intensitas VI MMI.

Gempa yang dampaknya berada dalam skala VI MMI (Modified Mercalli Intensity), getarannya dirasakan oleh semua penduduk dan bisa menimbulkan kerusakan ringan.
Menurut BMKG, gempa Selasa (10/3) pukul 17.18.04 WIB yang titik episenternya berada di darat di wilayah Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi, tersebut dipicu oleh aktivitas sesar aktif.


Hasil analisis menunjukkan bahwa gempa lokal itu terjadi akibat pergeseran blok batuan kulit bumi secara tiba-tiba. Rahmat menjelaskan, gempa semacam itu dikenal sebagai gempa kerak dangkal yang dipicu aktivitas sesar aktif.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa tersebut memiliki mekanisme pergerakan sesar mendatar. Berdasarkan kondisi geologi dan tataan tektonik di wilayah Jawa Barat bagian selatan, ada dugaan sesar tersebut mengalami pergeseran ke kiri.
Dalam peta zonasi sumber gempa di wilayah Jawa Barat, lokasi episenter gempa Selasa sore (10/3) berada di zona Sesar Citarik. Zona sumber gempa sesar aktif ini berada di sebelah barat Sesar Cimandiri dan di sebelah timur zona sumber gempa Kluster Bogor, yang aktif memicu rentetan gempa swarm yang berpusat di Kecamatan Nanggung, Bogor, pada Agustus 2019.

BMKG mencatat pada tahun 1900 wilayah Cisaat dan Gandasoli Sukabumi pernah menghadapi gempa kuat dan merusak. Selain merusak permukiman, gempa tersebut merusak Stasiun Cisaat dan Gandasoli Sukabumi. Wilayah yang sama kembali mengalami gempa kuat dan merusak yang populer dengan nama Gempa Gandasoli pada tahun 1982. (Antara)

Pemprov DKI: 97 Pasien Dirawat dan 70 Dipantau Terkait Virus Corona

Pemprov DKI: 97 Pasien Dirawat dan 70 Dipantau Terkait Virus Corona
Pemprov DKI Jakarta terus memperbaharui data pasien yang dipantau dan diawasi terkait virus corona melalui situs corona.jakarta.go.id. Berdasarkan data 10 Maret pukul 18.00 WIB, tercatat 70 warga di DKI dipantau karena virus corona.

"Orang dalam pemantauan 70 orang. Selesai pemantau 331 orang," dikutip dari situs corona.jakarta.go.id , Rabu (11/3).

331 orang itu sudah dinyatakan sehat dan negatif virus corona.

Nampak jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) di Jakarta terus meningkat setiap harinya.

Sementara pasien yang dirawat karena memiliki gejala seperti terinfeksi virus corona di Jakarta ada 97 orang. 100 orang lainnya yang sebelumnya dirawat telah pulang dan dinyatakan sehat.

"Masih dirawat 97 (pasien). Pulang dan sehat 100," tulis data tersebut.



Ilustrasi Corona. Foto: Indra Fauzi/kumparan
Berdasarkan data terkahir yang dirilis oleh tim tanggap COVID-19 Pemprov DKI Jakarta , ada 68 orang dipantau terkait corona. Sementara 87 orang lain dirawat.

"87 orang masih dalam perawatan di rumah sakit. Kemudian orang dalam pemantauan 68 orang masih dalam pemantauan," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti di Balai Kota, Jakarta, Selasa (10/3).

Sebelumnya, Kemenkes mengungkapkan jumlah pasien di Indonesia yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona sebanyak 27 orang. Jumlah ini meningkat dari yang sebelumnya hanya 19 orang yang dinyatakan positif corona di Indonesia.

"Kemarin sudah mengumumkan pasien dengan kode 01 sampai 19. Saya akan lanjutkan hari ini, hasil lab siang tadi dan analisis bersama ahli. Total jumlah (pasien) baru delapan," kata Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto di kompleks Istana Kepresidenan.